Menurut Anda, bagaimana pandangan islam terhadap perkembangan ipteks ? Untuk mengetahui jawaban dan ulasan kami, silahkan simak di artikel ini. Jangan lupa share informasi ini kepada kerabat Anda.

Bagaimana Pandangan Islam Terhadap Perkembangan IPTEKS ?
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah fenomena yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia modern. Dari komunikasi digital hingga kecerdasan buatan, dari bioteknologi hingga eksplorasi luar angkasa—semua menunjukkan betapa pesatnya kemajuan manusia dalam memahami dan mengelola alam ciptaan Allah. Namun, pertanyaannya: bagaimana pandangan Islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi? Apakah Islam mendukungnya, atau justru membatasinya?
Islam memiliki posisi yang sangat unik terhadap IPTEK. Tidak seperti sebagian pandangan yang menganggap agama dan sains sebagai dua kutub yang saling bertentangan, Islam justru memandang ilmu dan teknologi sebagai bagian dari ibadah dan pengabdian kepada Allah. Dalam Al-Qur’an, manusia diperintahkan untuk membaca, meneliti, dan menggunakan akalnya agar memahami tanda-tanda kebesaran Tuhan di alam semesta. Firman Allah dalam QS. Al-‘Alaq ayat 1–5 adalah landasan kuat: “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan… Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Perkembangan IPTEK dalam Islam

Sejarah menunjukkan bahwa perkembangan IPTEK dalam Islam telah mencapai puncak kejayaannya pada masa keemasan Islam, sekitar abad ke-8 hingga ke-13 Masehi. Pada periode ini, ilmuwan Muslim seperti Ibnu Sina, Al-Khwarizmi, Ibnu Haytham, dan Jabir Ibnu Hayyan menjadi pelopor berbagai bidang ilmu: kedokteran, matematika, optika, kimia, dan astronomi. Kemajuan tersebut tidak lahir dari ambisi material semata, tetapi berangkat dari kesadaran spiritual bahwa menuntut ilmu adalah perintah agama.
Bagi umat Islam, ilmu bukan sekadar alat untuk menaklukkan alam, melainkan sarana untuk mengenal dan mensyukuri ciptaan Allah. Karena itu, pengembangan IPTEK dalam Islam tidak pernah lepas dari nilai-nilai tauhid. Ilmu harus membawa manusia pada kesadaran bahwa di balik keteraturan alam semesta ada Sang Pencipta yang Maha Kuasa. Inilah yang membedakan antara kemajuan teknologi yang berlandaskan iman dengan yang hanya berlandaskan hawa nafsu dan kepentingan duniawi.
Tujuan IPTEK dalam Islam
Dalam pandangan Islam, tujuan IPTEK dalam Islam bukanlah sekadar kemajuan material atau kepuasan intelektual. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai kemaslahatan (kebaikan umum) dan rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam). Ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, menegakkan keadilan, menjaga keseimbangan alam, serta memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah.
Karena itu, Islam menolak segala bentuk penyalahgunaan IPTEK yang membawa kerusakan, seperti eksploitasi sumber daya tanpa batas, pencemaran lingkungan, perang teknologi, atau manipulasi genetika yang mengabaikan etika. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” Hadis ini menjadi pedoman moral bahwa pengembangan ilmu dan teknologi mesti diarahkan untuk kemaslahatan, bukan kehancuran.
Dengan demikian, tujuan IPTEK dalam Islam adalah memadukan antara aspek intelektual, spiritual, dan sosial. Ilmu yang tidak disertai iman bisa menjerumuskan, sementara iman tanpa ilmu dapat melahirkan kebodohan. Keduanya harus berjalan seimbang agar kemajuan teknologi tidak kehilangan arah moralnya.
Manfaat IPTEK dalam Islam
Islam menilai bahwa manfaat IPTEK dalam Islam sangat besar bagi kehidupan umat manusia. Teknologi modern mempermudah aktivitas dakwah, memperluas akses pendidikan, meningkatkan pelayanan kesehatan, dan mempercepat pembangunan ekonomi. Semua itu, apabila dimanfaatkan dengan niat yang benar, dapat menjadi bagian dari amal saleh.
Contohnya, penggunaan teknologi informasi untuk penyebaran dakwah Islam di media sosial, aplikasi Al-Qur’an digital, hingga pembelajaran daring di lembaga pendidikan Islam, merupakan bukti nyata bahwa IPTEK bisa menjadi sarana ibadah. Bahkan, pada masa pandemi, teknologi komunikasi telah menjadi jembatan yang menyatukan umat Islam dalam shalat berjamaah daring, ceramah, dan tadarus online.
Selain itu, dalam bidang sains terapan, teknologi energi terbarukan, penelitian lingkungan, dan rekayasa pertanian yang ramah alam mencerminkan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi. Islam mengajarkan bahwa manusia diberi amanah untuk mengelola bumi, bukan merusaknya. Oleh karena itu, IPTEK yang digunakan untuk pelestarian lingkungan, penanggulangan bencana, dan kesejahteraan sosial termasuk bentuk ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah.
Contoh IPTEK dalam Islam
Sepanjang sejarah, terdapat banyak contoh IPTEK dalam Islam yang menunjukkan betapa besar kontribusi umat Islam terhadap peradaban dunia. Misalnya, Al-Khwarizmi yang memperkenalkan sistem aljabar dan algoritma yang menjadi dasar ilmu komputer modern. Ibnu Sina menulis Al-Qanun fi al-Thibb yang selama berabad-abad menjadi rujukan utama kedokteran di Eropa. Ibnu Haytham dengan penelitian optiknya meletakkan dasar bagi fisika modern. Sementara di bidang arsitektur, kemegahan Masjid Cordoba dan Taj Mahal adalah bukti penerapan teknologi dan seni yang tinggi berpadu dengan nilai spiritual.
Dalam konteks modern, umat Islam pun telah memanfaatkan teknologi untuk kepentingan sosial dan keagamaan. Aplikasi pengingat shalat, peta kiblat digital, zakat dan wakaf online, serta sistem keuangan syariah berbasis teknologi adalah contoh nyata sinergi antara kemajuan teknologi dan nilai Islam. Ini membuktikan bahwa kemajuan teknologi bukan ancaman, tetapi peluang besar bagi dakwah dan kemaslahatan umat.
Bagaimana Umat Islam dalam Menyikapi Perkembangan Teknologi ?

Pertanyaan penting berikutnya adalah bagaimana umat Islam dalam menyikapi perkembangan teknologi yang begitu cepat dan masif. Islam mengajarkan keseimbangan (tawazun) antara penerimaan terhadap kemajuan dan pengendalian moral terhadap dampaknya. Umat Islam dituntut untuk menjadi masyarakat yang melek teknologi (tech-literate) namun tetap berpegang pada nilai-nilai akhlak mulia.
Sikap ideal yang diajarkan Islam terhadap teknologi adalah memanfaatkan tanpa diperbudak. Artinya, umat Islam boleh dan bahkan dianjurkan untuk menguasai teknologi, namun tidak boleh menjadi hamba teknologi. Dalam QS. Al-Qashash ayat 77, Allah berfirman: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia.” Ayat ini mengajarkan keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi.
Karenanya, umat Islam perlu mengembangkan etika digital dan tanggung jawab moral dalam menggunakan teknologi. Misalnya, tidak menggunakan media sosial untuk fitnah atau hoaks, menjaga privasi dan kehormatan diri, serta menggunakan teknologi sebagai sarana untuk menebar ilmu dan kebaikan. Perkembangan teknologi adalah ujian moral bagi manusia: apakah ia akan menggunakannya untuk kebaikan atau sebaliknya.
Baca Juga : Bagaimana Cara Memastikan Kemajuan Ipteks Tetap Selaras Dengan Nilai-Nilai Islam ?
Kesimpulan: Bagaimana Pandangan Islam terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Dari seluruh uraian di atas, jelas bahwa bagaimana pandangan Islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah positif, konstruktif, dan berorientasi pada kemaslahatan. Islam mendorong umatnya untuk menuntut ilmu, meneliti, dan berinovasi. Namun, semua itu harus dilakukan dalam bingkai nilai-nilai tauhid, etika, dan tanggung jawab sosial.
Islam tidak menolak modernitas atau kemajuan IPTEK, melainkan memberikan panduan agar kemajuan tersebut membawa manfaat, bukan mudarat. Dengan ilmu dan teknologi yang diarahkan pada tujuan ilahiah, manusia akan mampu menjadi khalifah yang sejati di bumi—mengelola alam dengan bijak, menciptakan keadilan sosial, serta menghadirkan rahmat bagi seluruh makhluk.
Oleh karena itu, tantangan umat Islam masa kini bukanlah menolak teknologi, melainkan mengislamkan teknologi—menjadikannya alat untuk memperkuat iman, meningkatkan kemaslahatan, dan menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat. Ketika ilmu dan iman bersatu, maka kemajuan IPTEK akan menjadi jalan menuju kemuliaan peradaban, bukan kehancurannya.
Alkisahnews.com Situs Berita Informasi Asuransi, Bisnis, Teknologi, Gadget, & Aplikasi Situs Berita Informasi Asuransi, Bisnis, Teknologi, Gadget, & Aplikasi