Tahukah Anda bagaimana cara memastikan kemajuan ipteks tetap selaras dengan nilai-nilai Islam? Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasannya di bawah ini.
Menyelaraskan Kemajuan IPTEK dengan Nilai-Nilai Islam
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan ciri khas peradaban modern. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia kini bergantung pada teknologi: komunikasi, ekonomi, pendidikan, kesehatan, bahkan ibadah. Namun, kemajuan ini juga menghadirkan tantangan besar bagi umat Islam — bagaimana memastikan perkembangan IPTEK tetap sejalan dengan nilai-nilai Islam yang luhur?
Dalam pandangan Islam, kemajuan IPTEK bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, melainkan peluang untuk mengembangkan potensi manusia sebagai khalifah di bumi. Al-Qur’an berulang kali mendorong manusia untuk berpikir, meneliti, dan mengkaji ciptaan Allah. Allah berfirman:
“Katakanlah: berjalanlah di muka bumi, lalu perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan…” (QS. Al-‘Ankabut [29]: 20)
Ayat ini menjadi dasar teologis bahwa penelitian dan eksplorasi ilmiah adalah bagian dari ibadah dan manifestasi rasa syukur terhadap karunia ilmu yang Allah berikan.
Perkembangan IPTEK dalam Islam
Sejarah mencatat bahwa Islam pernah menjadi pusat kemajuan IPTEK dunia. Pada masa keemasan peradaban Islam (abad 8–14 M), ilmuwan seperti Al-Khawarizmi, Ibn Sina, Al-Biruni, dan Ibn al-Haytham telah menghasilkan karya monumental dalam matematika, kedokteran, fisika, dan astronomi.
Perkembangan IPTEK dalam Islam pada masa itu selalu berpijak pada nilai moral dan spiritual. Ilmu tidak dianggap netral, melainkan memiliki tujuan mulia: mendekatkan diri kepada Allah dan menebar manfaat bagi umat manusia. Paradigma ini berbeda dengan pandangan sekuler modern yang sering memisahkan antara ilmu dan nilai moral.
Bagi umat Islam, kemajuan IPTEK bukan sekadar akumulasi data dan temuan ilmiah, tetapi sarana untuk menegakkan prinsip maslahah (kemaslahatan umum) dan ‘adl (keadilan). Inilah fondasi agar teknologi tidak hanya maju secara fungsional, tetapi juga beretika dan berkeadilan.
Apakah Agama Islam Mendukung Kemajuan IPTEK?
Pertanyaan ini sering muncul di era modern, seolah Islam adalah agama yang kaku terhadap modernisasi. Padahal, Islam sangat mendukung kemajuan IPTEK selama diarahkan untuk tujuan yang benar.
Al-Qur’an memuji orang-orang yang berilmu (QS. Al-Mujadilah [58]: 11) dan menjadikan pengetahuan sebagai dasar kemuliaan manusia. Rasulullah ﷺ pun bersabda:
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Artinya, agama Islam tidak hanya mendukung kemajuan IPTEK, tetapi juga mendorongnya sebagai bagian dari ibadah. Yang menjadi perhatian adalah arah dan tujuan penggunaannya. Bila IPTEK digunakan untuk menegakkan keadilan, meningkatkan kesejahteraan, dan menjaga alam ciptaan Allah, maka ia selaras dengan nilai-nilai Islam. Namun jika disalahgunakan — untuk eksploitasi, penyebaran hoaks, atau kemaksiatan digital — maka kemajuan itu justru menjauhkan manusia dari fitrah Islam.
Penggunaan Teknologi dalam Menjaga Nilai-Nilai Islam di Era Digital

Era digital telah membuka ruang baru bagi umat Islam untuk berdakwah, belajar, dan berinovasi. Media sosial, platform pembelajaran daring, hingga aplikasi Al-Qur’an digital menjadi contoh bagaimana penggunaan teknologi dalam menjaga nilai-nilai Islam di era digital dapat memperkuat iman dan pengetahuan umat.
Namun, tantangannya pun tidak sedikit. Informasi yang berlimpah sering bercampur dengan konten yang merusak moral dan akidah. Hoaks, ujaran kebencian, serta budaya konsumtif digital dapat mengikis nilai-nilai keislaman jika tidak disikapi bijak.
Oleh karena itu, umat Islam perlu memiliki literasi digital Islami: kemampuan memilah informasi, menilai keabsahan sumber, dan menggunakan teknologi sesuai etika syariah. Misalnya, tidak menyebarkan kabar tanpa verifikasi (QS. Al-Hujurat [49]: 6), tidak membuka aib orang lain, dan menjaga waktu agar teknologi tidak membuat lalai dari ibadah.
Langkah-Langkah Preventif agar Teknologi Tetap Sejalan dengan Nilai-Nilai Islam
Untuk menjaga agar IPTEK tetap selaras dengan nilai-nilai Islam, diperlukan sejumlah langkah-langkah preventif yang dapat diambil agar teknologi tetap sejalan dengan nilai-nilai Islam, antara lain:

- Penguatan niat dan tujuan penggunaan teknologi.
Setiap inovasi atau penggunaan teknologi harus dilandasi niat yang benar: mencari ridha Allah dan memberi manfaat bagi umat, bukan sekadar keuntungan pribadi. - Pendidikan dan literasi digital Islami.
Pendidikan menjadi kunci utama. Sekolah, pesantren, dan lembaga dakwah perlu mengajarkan etika digital, termasuk adab bermedia sosial dan tanggung jawab moral di ruang maya. - Kebijakan dan regulasi berbasis nilai Islam.
Pemerintah dan lembaga Islam harus berperan aktif mengatur perkembangan teknologi agar tidak bertentangan dengan prinsip syariah — misalnya regulasi fintech syariah, keamanan data, serta perlindungan anak dari konten negatif. - Pengembangan IPTEK berbasis maslahah.
Inovasi harus berorientasi pada kemaslahatan umum: teknologi ramah lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan. - Keteladanan ulama dan tokoh masyarakat.
Ulama perlu hadir di ruang digital, memberikan panduan dan contoh bagaimana berteknologi secara Islami.
Langkah-langkah ini penting agar IPTEK tidak menjadi alat yang menyesatkan, melainkan sarana menegakkan peradaban yang beretika dan beriman.
Bagaimana Umat Islam dalam Menyikapi Perkembangan Teknologi ?

Sikap ideal umat Islam terhadap perkembangan IPTEK bukanlah menolak atau meniru mentah-mentah, tetapi memfilter dan mengarahkan. Bagaimana umat Islam dalam menyikapi perkembangan teknologi haruslah dengan prinsip wasathiyah (keseimbangan): menerima kemajuan dengan selektif dan menjauhi hal yang bertentangan dengan syariat.
Sikap reaktif dan menutup diri hanya akan membuat umat tertinggal. Sebaliknya, keterbukaan tanpa filter akan melunturkan identitas Islam. Umat Islam harus bersikap kritis, kreatif, dan konstruktif — mengambil manfaat, menolak mudarat.
Kunci utamanya adalah kesadaran spiritual: teknologi hanyalah alat, bukan tujuan. Ketika hati terpaut pada Allah, maka kecanggihan duniawi tidak akan menjerumuskan.
Contoh IPTEK dalam Islam
Sejak masa awal, Islam sudah mendorong lahirnya inovasi teknologi. Beberapa contoh IPTEK dalam Islam yang terkenal antara lain:
- Astrolab karya ilmuwan Muslim seperti Al-Farghani, digunakan untuk menentukan arah kiblat dan waktu salat.
- Rumah sakit pertama di dunia Islam di Baghdad dan Kairo yang menerapkan sistem medis modern berbasis ilmu kedokteran Ibn Sina.
- Aljabar (algebra) yang dikembangkan Al-Khawarizmi, menjadi dasar sistem komputasi modern.
- Teknologi irigasi dan arsitektur masjid di Andalusia dan Asia Tengah yang memadukan seni, matematika, dan spiritualitas.
Di era modern, semangat ini melahirkan inovasi baru seperti aplikasi zakat online, e-learning Islam, fintech syariah, dan riset halal food berbasis sains.
Manfaat IPTEK dalam Islam
Kemajuan teknologi memberikan banyak manfaat IPTEK dalam Islam, antara lain:
- Mempermudah ibadah dan dakwah.
Aplikasi Al-Qur’an, pengingat salat, hingga ceramah daring memudahkan umat untuk belajar agama di mana pun berada. - Meningkatkan kesejahteraan umat.
Teknologi dalam ekonomi syariah, pertanian, dan kesehatan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat Muslim. - Menjaga kelestarian bumi.
IPTEK yang ramah lingkungan sejalan dengan ajaran Islam tentang menjaga keseimbangan alam (QS. Ar-Rum [30]: 41). - Mendorong kolaborasi global umat Islam.
Dunia digital memungkinkan pertukaran ilmu, kerja sama riset, dan solidaritas kemanusiaan lintas negara Muslim.
Dengan demikian, IPTEK adalah nikmat Allah yang harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan, bukan kerusakan.
Baca Juga : Faktor Utama Yang Dapat Menumbuhkan Kesadaran Untuk Taat Terhadap Hukum Allah SWT
Penutup
Kemajuan IPTEK adalah keniscayaan zaman. Islam tidak menentangnya, bahkan mendorong umatnya menjadi pelopor ilmu dan teknologi. Namun, kemajuan ini harus selalu dikawal oleh nilai-nilai ilahiah: niat yang lurus, keadilan, tanggung jawab, dan kemaslahatan umat.
Dengan menanamkan kesadaran spiritual, membangun pendidikan yang beretika, dan mengembangkan inovasi berlandaskan nilai Islam, maka umat Muslim dapat memastikan bahwa kemajuan IPTEK tidak menjauhkan manusia dari Tuhannya, melainkan justru menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan menegakkan peradaban Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Alkisahnews.com Situs Berita Informasi Asuransi, Bisnis, Teknologi, Gadget, & Aplikasi Situs Berita Informasi Asuransi, Bisnis, Teknologi, Gadget, & Aplikasi