Jelaskan Mengapa Proses Transfer Pengetahuan yang Efektif Sangat Penting dalam Proyek Transformasi Digital Seperti yang Dialami Bank Sentosa. Silahkan simak penjelasannya di bawah ini.
Mengapa Proses Transfer Pengetahuan yang Efektif Sangat Penting dalam Proyek Transformasi Digital Seperti yang Dialami Bank Sentosa
Transformasi digital kini menjadi keniscayaan bagi banyak organisasi, termasuk lembaga keuangan seperti Bank Sentosa. Di tengah disrupsi teknologi dan perubahan perilaku nasabah, bank yang telah beroperasi selama puluhan tahun menghadapi tantangan besar: bagaimana beralih dari sistem konvensional menuju ekosistem digital tanpa kehilangan pengetahuan, nilai, dan budaya kerja yang telah menjadi fondasi keberhasilan mereka. Di sinilah peran transfer pengetahuan yang efektif menjadi sangat penting. Tanpa mekanisme transfer yang baik, proyek transformasi digital berisiko gagal, meskipun investasi teknologi telah dilakukan dalam skala besar.
1. Menjembatani Generasi dan Sistem Lama dengan Teknologi Baru
Salah satu tantangan utama dalam proyek transformasi digital adalah kesenjangan antara pengetahuan lama dan pengetahuan baru. Dalam kasus Bank Sentosa, banyak karyawan senior yang telah bekerja selama puluhan tahun dan memahami detail operasional perbankan secara mendalam, terutama yang berkaitan dengan sistem manual atau semi-digital yang digunakan sebelumnya. Sementara itu, generasi baru pegawai memiliki keunggulan dalam pemanfaatan teknologi digital, namun belum tentu memahami kompleksitas proses bisnis tradisional perbankan.
Proses transfer pengetahuan menjadi jembatan antara dua dunia tersebut. Karyawan senior dapat menyalurkan pengalaman, wawasan, dan kebijaksanaan praktis yang diperoleh dari puluhan tahun bekerja, sementara karyawan muda dapat mentransfer keterampilan digital dan cara berpikir modern. Kolaborasi dua arah ini memastikan bahwa nilai-nilai lama tidak hilang, tetapi justru diperkuat dengan inovasi baru.
2. Menjamin Kelangsungan Operasional Selama Masa Transisi
Transformasi digital bukan hanya tentang mengganti sistem teknologi, tetapi juga menyentuh seluruh aspek organisasi — mulai dari proses bisnis, struktur kerja, hingga budaya perusahaan. Tanpa proses transfer pengetahuan yang efektif, masa transisi ini bisa menjadi masa yang penuh gangguan (disruption). Misalnya, jika pengetahuan tentang prosedur lama tidak diturunkan kepada tim yang mengelola sistem baru, bisa timbul kesalahan operasional, keterlambatan layanan, bahkan potensi risiko kepatuhan (compliance risk).
Melalui transfer pengetahuan, organisasi dapat menjaga kesinambungan operasional. Karyawan yang menguasai sistem lama bisa menjadi mentor bagi mereka yang menjalankan sistem baru, sehingga adaptasi berjalan lebih cepat dan kesalahan dapat diminimalkan. Dalam konteks Bank Sentosa, hal ini menjadi faktor kunci agar layanan kepada nasabah tetap berjalan lancar selama proses transformasi berlangsung.
3. Menghindari Hilangnya “Tacit Knowledge”
Salah satu risiko besar dalam perubahan teknologi adalah hilangnya tacit knowledge — yaitu pengetahuan tersirat yang tidak tertulis dalam dokumen resmi, tetapi melekat pada individu berpengalaman. Contohnya adalah cara menghadapi nasabah tertentu, prosedur darurat saat sistem error, atau strategi menghadapi audit internal. Pengetahuan semacam ini sering kali hilang ketika karyawan lama pensiun atau saat sistem baru menggantikan proses lama.
Proses transfer pengetahuan yang efektif dapat mendokumentasikan tacit knowledge ini menjadi explicit knowledge yang bisa diwariskan dan diakses oleh seluruh tim. Misalnya, dengan membuat database pembelajaran internal, panduan interaktif, atau sesi berbagi pengalaman (knowledge sharing sessions). Dengan begitu, organisasi tidak kehilangan “memori institusional”-nya di tengah perubahan besar.
4. Meningkatkan Kecepatan Adopsi dan Efektivitas Transformasi
Transformasi digital menuntut adaptasi cepat terhadap teknologi baru. Namun, adopsi teknologi tidak hanya bergantung pada ketersediaan perangkat dan aplikasi, tetapi juga pada kesiapan sumber daya manusia. Tanpa pemahaman yang cukup tentang tujuan, manfaat, dan cara kerja teknologi baru, karyawan akan kesulitan beradaptasi. Transfer pengetahuan yang efektif membantu mempercepat proses belajar dan meningkatkan rasa percaya diri karyawan dalam menggunakan sistem digital.
Di Bank Sentosa, keberhasilan proyek digital sangat bergantung pada bagaimana tim internal memahami integrasi antara sistem lama dan sistem baru. Pelatihan, lokakarya, serta mentoring menjadi bagian penting dari strategi transfer pengetahuan untuk memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang sama tentang arah transformasi.
5. Memaksimalkan Nilai Investasi Teknologi
Transformasi digital biasanya membutuhkan investasi besar, baik dari segi infrastruktur teknologi, pelatihan SDM, maupun pengembangan proses bisnis baru. Tanpa transfer pengetahuan yang efektif, investasi tersebut tidak akan memberikan hasil maksimal. Teknologi canggih tidak akan bermanfaat jika pengguna tidak memahami cara mengoperasikannya dengan optimal. Oleh karena itu, transfer pengetahuan menjadi kunci untuk memastikan bahwa setiap pegawai mampu memanfaatkan teknologi baru secara produktif dan efisien.
6. Membangun Budaya Organisasi yang Kolaboratif dan Adaptif
Akhirnya, transfer pengetahuan bukan hanya proses teknis, tetapi juga bagian dari pembentukan budaya organisasi. Ketika Bank Sentosa mendorong karyawannya untuk saling berbagi ilmu, berdiskusi lintas generasi, dan terbuka terhadap pembaruan, maka organisasi tersebut sedang membangun fondasi budaya belajar (learning organization). Budaya ini sangat penting agar perusahaan dapat terus berkembang di tengah perubahan teknologi yang cepat.
Kesimpulan dari Soal : Jelaskan Mengapa Proses Transfer Pengetahuan yang Efektif Sangat Penting dalam Proyek Transformasi Digital Seperti yang Dialami Bank Sentosa
Transformasi digital tidak sekadar mengganti perangkat lunak atau sistem operasional, tetapi merupakan perubahan menyeluruh yang menyentuh aspek manusia, proses, dan budaya organisasi. Dalam konteks Bank Sentosa, keberhasilan proyek transformasi digital sangat bergantung pada seberapa efektif proses transfer pengetahuan dilakukan.
Melalui kolaborasi antara karyawan senior dan generasi muda, dokumentasi pengetahuan yang sistematis, serta pembentukan budaya berbagi informasi, Bank Sentosa dapat memastikan bahwa peralihan ke era digital berjalan mulus, efisien, dan berkelanjutan. Dengan demikian, transfer pengetahuan bukan sekadar pelengkap transformasi digital — melainkan fondasi utama yang menentukan keberhasilannya.
Alkisahnews.com Situs Berita Informasi Asuransi, Bisnis, Teknologi, Gadget, & Aplikasi Situs Berita Informasi Asuransi, Bisnis, Teknologi, Gadget, & Aplikasi