Pembelajaran Sosial Emosional Merupakan Pengembangan Dari Teori Apa?
Pembelajaran Sosial Emosional Merupakan Pengembangan Dari Teori
Pembelajaran Sosial Emosional Merupakan Pengembangan Dari Teori

Pembelajaran Sosial Emosional Merupakan Pengembangan Dari Teori Apa?

Soal: Pembelajaran sosial emosional merupakan pengembangan dari teori …
A. Kecerdasan emosional
B. Kognitif
C. Perilaku
D. Emosi
E. Semua jawaban benar

Jadi, Pembelajaran Sosial Emosional Merupakan Pengembangan Dari Teori Apa?

Pembelajaran Sosial Emosional (Social Emotional Learning atau SEL) adalah pendekatan pendidikan yang semakin populer karena fokusnya yang luas: mengembangkan kemampuan intrapersonal, mengelola emosi, membangun empati, berkolaborasi, dan mengambil keputusan bertanggung jawab. Meskipun SEL dipraktikkan di banyak sekolah, penting untuk mengetahui teori dasar yang mendasarinya.

Teori Kecerdasan Emosional sebagai Dasar Utama

Teori yang paling tepat sebagai fondasi SEL adalah teori kecerdasan emosional, terutama seperti yang dipopulerkan oleh Daniel Goleman pada 1995. Goleman menegaskan bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh IQ, tetapi sangat dipengaruhi oleh kemampuan mengenali, memahami, dan mengelola emosi—baik emosi diri sendiri maupun orang lain. Ia juga menambahkan aspek kecerdasan sosial, yang sangat relevan dengan interaksi antarmanusia.

SEL mengambil elemen-elemen utama dari teori Goleman—seperti kesadaran diri, pengelolaan diri, empati, keterampilan interaksi sosial, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab—dan menerapkannya dalam konteks pembelajaran formal. Dengan begitu, SEL bukan hanya teori baru, melainkan pengembangan langsung dari teori kecerdasan emosional.

Pengaruh Teori Lain

Meskipun akar utama SEL adalah kecerdasan emosional, ia juga mendapat pengaruh penting dari beberapa teori lain:

  • Pembelajaran sosial (Albert Bandura): Bandura menekankan bahwa manusia belajar lewat pengamatan dan peniruan perilaku orang lain. Ini menjadi dasar bagaimana program SEL merancang kegiatan yang memungkinkan siswa meniru model emosi dan interaksi positif.
  • Teori perkembangan sosial-kognitif (James Comer, Roger Weissberg serta program di New Haven pada 60–80-an): Mereka menegaskan pentingnya mendukung “whole child” atau anak secara menyeluruh—termasuk aspek sosial dan emosional, selain akademik.
  • Kontribusi teori kognitif dan sosial lainnya: Misalnya ide Vygotsky soal belajar dalam konteks interaksi sosial, atau pendekatan Howard Gardner terhadap kecerdasan majemuk (intrapersonal dan interpersonal). Semua ini turut memperkaya kerangka SEL meski kecerdasan emosional tetap menjadi inti utama.

CASEL dan Formalisasi SEL

Pada 1994, Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) dibentuk untuk merumuskan kerangka SEL berbasis riset. CASEL mendefinisikan lima kompetensi inti SEL:

  • Kesadaran diri (self‑awareness)
  • Manajemen diri (self‑management)
  • Kesadaran sosial (social awareness)
  • Keterampilan hubungan (relationship skills)
  • Pengambilan keputusan bertanggung jawab (responsible decision‑making)

Kerangka ini sangat selaras dengan model kecerdasan emosional Goleman, dan menunjukkan bagaimana teori dikembangkan menjadi praktik konkret di sekolah.

Analisis Opsi Jawaban

A. Kecerdasan emosional: Jawaban paling tepat. SEL dikembangkan dari teori ini dan memperluasnya dalam praktik pendidikan.

B. Kognitif: Teori kognitif seperti Piaget atau Vygotsky memang relevan secara umum, tetapi tidak menghasilkan pendekatan khusus untuk emosi.

C. Perilaku: Behaviorisme lebih fokus pada penguatan perilaku luar, bukan pengelolaan emosi dan interaksi sosial.

D. Emosi: Istilah ini terlalu umum—tanpa kerangka seperti Goleman.

E. Semua jawaban benar: Tidak tepat, karena akar SEL sangat spesifik berasal dari kecerdasan emosional.

Soal Lainnya : Pernyataan Yang Tidak Sesuai Dengan Kriteria Pembelajaran Sosial Emosional ?

Kesimpulan

Dapat ditegaskan bahwa Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) merupakan pengembangan dari teori kecerdasan emosional, khususnya seperti yang diusulkan Daniel Goleman. SEL memperluas teori tersebut dengan menambahkan konteks sosial, pengamatan, dan penerapan konkret di lingkungan pendidikan formal. Maka dari itu, jawaban yang benar untuk soal ini adalah A. Kecerdasan emosional.

Baca Juga : Mengapa Penting Mempertimbangkan Kondisi Peserta Didik dalam Menerapkan Pembelajaran Sosial Emosional ?

About administrator

Kami Menyediakan Informasi Berdasarkan Sumber Yang Kredibel dan Terpecaya

Tinggalkan Balasan