Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan anggaran fleksibel dan bagaimana kelebihannya dibandingkan dengan anggaran tetap ? Mari kita simak jawaban dan ulasannya berikut ini, silahkan disimak.

Dalam manajemen keuangan modern, anggaran menjadi alat utama bagi perusahaan untuk merencanakan aktivitas, mengendalikan biaya, serta mengevaluasi kinerja organisasi. Di tengah dinamika bisnis yang penuh ketidakpastian, metode penyusunan anggaran semakin berkembang. Salah satu pendekatan yang semakin populer adalah anggaran fleksibel. Banyak perusahaan mulai beralih ke metode ini karena dinilai lebih adaptif dan relevan dengan kondisi nyata di lapangan. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan anggaran fleksibel? Bagaimana kelebihannya dibandingkan anggaran tetap?
Apa yang Dimaksud dengan Anggaran Fleksibel dan Bagaimana Kelebihannya Dibandingkan dengan Anggaran Tetap ?
Artikel ini akan membahas secara menyeluruh konsep tersebut, lengkap dengan contoh, perbandingan, serta analisis kelebihan dan kekurangannya.
1. Apa yang Dimaksud dengan Anggaran Fleksibel?

Anggaran fleksibel adalah suatu metode penyusunan anggaran yang memungkinkan penyesuaian secara otomatis terhadap perubahan tingkat aktivitas atau volume produksi. Dengan kata lain, anggaran ini tidak bersifat kaku. Ketika aktivitas meningkat, angka dalam anggaran akan bergerak naik; ketika aktivitas menurun, anggaran pun menyesuaikan ke bawah. Konsep ini sangat berguna dalam bisnis yang tingkat produksinya fluktuatif atau dipengaruhi oleh perubahan permintaan pasar.
Anggaran fleksibel membedakan biaya menjadi dua kelompok besar: biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap tidak berubah meski volume aktivitas berubah, sementara biaya variabel berubah mengikuti tingkat aktivitas. Dengan kombinasi dua elemen ini, anggaran fleksibel memberikan gambaran yang lebih realistis terhadap kondisi operasi perusahaan.
Sebagai alat perencanaan dan pengendalian, anggaran fleksibel digunakan manajemen untuk membandingkan hasil aktual dengan anggaran yang “ditransformasi” sesuai volume aktivitas aktual. Perbandingan ini memberikan evaluasi kinerja yang lebih adil dan akurat.
2. Pengertian Anggaran Tetap Adalah Apa?
Untuk memahami kelebihan anggaran fleksibel, kita perlu melihat kebalikannya, yaitu anggaran tetap. Pengertian anggaran tetap adalah anggaran yang disusun berdasarkan satu tingkat aktivitas tertentu dan tidak mengalami perubahan selama periode anggaran berlangsung. Tidak peduli seberapa besar atau kecil perbedaan produksi aktual dengan asumsi awal, anggaran tetap tidak akan disesuaikan.
Contohnya, jika perusahaan menyusun anggaran berdasarkan asumsi 10.000 unit produksi, maka angka-angka biaya, pendapatan, dan laba dalam anggaran tersebut akan tetap mengacu pada angka itu, meskipun ternyata realisasi produksi hanya 7.000 unit atau meningkat menjadi 13.000 unit.
Pendekatan ini lebih sederhana dan lebih mudah disusun, namun sering kali kurang mencerminkan kondisi operasional yang sesungguhnya, terutama untuk bisnis yang fluktuatif.
3. Apa Perbedaan antara Anggaran Statis dan Anggaran Fleksibel?
Untuk memperjelas hubungan antara dua jenis anggaran ini, kita perlu memahami apa perbedaan antara anggaran statis dan anggaran fleksibel:
Aspek |
Anggaran Statis (Tetap) |
Anggaran Fleksibel |
|---|---|---|
Basis penyusunan |
Berdasarkan satu tingkat aktivitas |
Berdasarkan berbagai tingkat aktivitas |
Perubahan selama periode |
Tidak berubah |
Dapat berubah sesuai aktivitas aktual |
Relevansi analisis |
Kurang relevan jika realisasi berbeda dari asumsi |
Sangat relevan karena menyesuaikan kondisi nyata |
Keadilan evaluasi kinerja |
Kadang tidak adil, terutama jika volume berubah drastis |
Lebih adil karena membandingkan data yang sejenis |
Kompleksitas |
Mudah dibuat |
Lebih kompleks karena perlu identifikasi biaya |
Dari perbandingan di atas, terlihat jelas bahwa anggaran fleksibel memberikan fleksibilitas dan ketepatan analisis yang lebih tinggi, terutama di lingkungan bisnis yang dinamis.
4. Kelebihan Anggaran Fleksibel Dibanding Anggaran Tetap

Banyak literatur akuntansi manajemen menjelaskan bahwa anggaran fleksibel menawarkan sejumlah keunggulan. Berikut adalah kelebihan anggaran fleksibel dibanding anggaran tetap:
a. Lebih Adaptif terhadap Perubahan Aktivitas
Anggaran fleksibel bisa beradaptasi ketika terjadi peningkatan atau penurunan aktivitas. Ini sangat penting dalam industri manufaktur, restoran, logistik, dan bisnis musiman.
b. Evaluasi Kinerja Lebih Akurat
Karena anggaran disesuaikan dengan aktivitas aktual, penilaian kinerja menjadi lebih fair. Manajer tidak “disalahkan” karena perubahan volume produksi yang berada di luar kendali mereka.
c. Membedakan Efisiensi dari Fluktuasi Volume
Dengan anggaran fleksibel, manajemen bisa mengetahui apakah selisih (variance) yang terjadi disebabkan oleh ketidakefisienan atau sekadar oleh perubahan volume produksi.
d. Lebih Baik untuk Pengendalian Biaya Variabel
Anggaran fleksibel mengakui bahwa biaya variabel berubah seiring tingkat aktivitas, sehingga memberikan kontrol biaya yang lebih realistis.
e. Cocok untuk Bisnis Dinamis
Jika bisnis Anda memiliki penjualan atau produksi yang sulit diprediksi, anggaran fleksibel jauh lebih relevan dibanding anggaran statis.
5. Kelebihan dan Kekurangan Anggaran Fleksibel

Meski memiliki banyak kelebihan, anggaran fleksibel tidak sempurna. Berikut kelebihan dan kekurangan anggaran fleksibel secara lengkap:
Kelebihan:
- Lebih realistis karena mempertimbangkan variasi aktivitas.
- Mempermudah evaluasi kinerja melalui analisis selisih yang lebih relevan.
- Mengoptimalkan biaya variabel, sehingga mendukung efisiensi.
- Membantu perencanaan jangka pendek ketika kondisi pasar tidak stabil.
Kekurangan:
- Membutuhkan analisis lebih kompleks, terutama untuk mengidentifikasi biaya variabel, tetap, dan semi-variabel.
- Memerlukan data historis yang lengkap, sehingga tidak cocok untuk bisnis baru.
- Kadang memerlukan waktu lebih lama dalam proses penyusunan karena harus menyiapkan beberapa skenario aktivitas.
- Tidak terlalu berguna untuk bisnis dengan biaya mayoritas bersifat tetap.
Dengan memahami kelebihan dan kelemahan ini, perusahaan dapat menentukan kapan anggaran fleksibel lebih tepat digunakan.
6. Contoh Anggaran Fleksibel
Untuk memperjelas konsep ini, berikut contoh anggaran fleksibel sederhana dalam konteks perusahaan manufaktur.
Misalkan sebuah perusahaan memiliki data biaya sebagai berikut:
- Biaya tetap per bulan: Rp40.000.000
- Biaya variabel per unit: Rp5.000
Jika perusahaan ingin menyusun anggaran fleksibel untuk berbagai tingkat produksi, hasilnya adalah:
Volume Produksi |
Biaya Tetap |
Biaya Variabel |
Total Anggaran |
|---|---|---|---|
5.000 unit |
Rp40.000.000 |
5.000 × 5.000 = Rp25.000.000 |
Rp65.000.000 |
7.000 unit |
Rp40.000.000 |
7.000 × 5.000 = Rp35.000.000 |
Rp75.000.000 |
10.000 unit |
Rp40.000.000 |
10.000 × 5.000 = Rp50.000.000 |
Rp90.000.000 |
Tabel ini menunjukkan bahwa anggaran akan bergerak mengikuti tingkat produksi yang berbeda. Dengan demikian, perusahaan bisa segera mengetahui apakah biaya aktual sesuai atau tidak dengan standar yang seharusnya pada volume tertentu.
7. Contoh Soal Anggaran Fleksibel
Berikut contoh soal anggaran fleksibel yang lebih aplikatif:
Soal:
PT Anugerah memproduksi minuman kesehatan. Biaya tetap per bulan adalah Rp60.000.000. Biaya variabel per botol Rp3.000. Pada bulan Januari, perusahaan memproduksi 12.000 botol dan mengeluarkan biaya aktual sebesar Rp97.000.000.
Hitung anggaran fleksibel dan tentukan apakah perusahaan efisien.
Jawab:
Anggaran fleksibel bulan Januari =
Rp60.000.000 + (12.000 × Rp3.000)
= Rp60.000.000 + Rp36.000.000
= Rp96.000.000
Biaya aktual: Rp97.000.000
Selisih (variance) = Rp97.000.000 – Rp96.000.000 = Rp1.000.000 tidak efisien
Dari sini terlihat bahwa biaya aktual sedikit lebih tinggi daripada anggaran fleksibel, sehingga ada area yang harus diperbaiki.
Baca Juga : Bagaimana Anggaran Fleksibel Berbasis Aktivitas Dapat Membantu Perusahaan Meningkatkan Efisiensi dan Pengendalian Biaya ?
Kesimpulan
Anggaran fleksibel merupakan alat penting dalam akuntansi manajemen modern. Dengan kemampuannya menyesuaikan angka biaya dan pendapatan berdasarkan aktivitas aktual, anggaran ini memberikan informasi yang lebih akurat dan relevan untuk pengendalian biaya dan evaluasi kinerja. Sebaliknya, anggaran tetap lebih sederhana namun kurang responsif terhadap kondisi operasional yang berubah. Dalam banyak kasus, terutama pada bisnis yang fluktuatif, anggaran fleksibel lebih mampu mencerminkan kebutuhan perusahaan dan memberikan dasar perbandingan yang lebih adil serta informatif.
Alkisahnews.com Situs Berita Informasi Asuransi, Bisnis, Teknologi, Gadget, & Aplikasi Situs Berita Informasi Asuransi, Bisnis, Teknologi, Gadget, & Aplikasi